Skip to main content

Pertemuan versi Nafis

Di suatu malam, saat kami sedang asyik makan bebek purnama tiba-tiba saja dia membuat pernyataan jujur tentang apa yang dia rasakan selama ini.

"Dulu pertama kali aku liat kamu, dunia seperti berhenti berputar."

"Diantara mantan-mantanku, kamu yang buat aku merasakan sesuatu sejak pertama aku liat kamu. Kalau sama yg lain pertama kali liat itu biasa aja, setelah berhubungan baru ada rasa. Tapi sama kamu beda."

"Waktu di SMA 4 dulu aku nggak tau kamu yg mana awalnya. Aku baru tau waktu ada temenku yg suka sama kamu dan dia nunjukin ke aku, itu loh Tarisa."

"Waktu aku noleh, liat kamu duduk dengan rambut panjang dan poni mu yang dulu rasanya dunia seperti berhenti berputar, di dada itu kayak 'deg' gitu, aku sampai bertanya2 dalam hati kenapa aku ini?"

"Tapi aku nggak berani deketin soalnya aku tau temenku suka sama kamu. Sampai akhirnya ternyata dari kelas kita cuma kita berdua yang keterima aksel SMA 3. Rasanya seperti aku punya kesempatan."

"Aku nggak berani soalnya aku nggak merasa ada sesuatu yg wah dari diriku buat bisa deketin kamu, dan banyak yg deketin kamu waktu itu. Sampai akhirnya kita bisa smsan dan kamu tanya aku udah makan apa belom (padahal aku tanya kayak gt ke semua temen2ku, mianhae mas 😂) baru aku merasa percaya diri buat deketin kamu."

"Karena berarti kamu sudah melihat aku ada. Ibaratnya kamu yg wah seperti itu udah noleh ke aku, jadi aku merasa aman, merasa menang."

Comments

Popular posts from this blog

Life As A Wife (I)

Tiba-tiba aku terbangun dari tidurku. Kurasakan seperti ada sesuatu yang dingin dan lembek berada tepat di atas dadaku.  "Nghh" Aku pun menoleh ke samping dan ku temukan suamiku tengah meringkuk kedinginan sambil memelukku. Menggemaskan, pikirku seraya tersenyum. 

Life As A Wife (II)

 Akhirnya sarapan dan bekal untuk suami sudah selesai. Aku pun segera bergegas ke kamar untuk membangunkan kesayangan. Dari jauh ku lihat lampu kamar sudah menyala. Tumben? Saat ku buka pintu kamar, ku lihat suamiku sudah duduk sambil memegang gelas kesayangannya. Senyumku pun merekah dari bibirku dan aku tak tahan untuk tidak mencium keningnya." "Selamat pagi cintaku. Tumben kok udah bangun duluan? Baru aja mau ku bangunin." Kataku seraya mengusap rambutnya.  "Iya abis kamu nggak ada, aku jadi bangun. Sekarang kamu ada, jadi mau bobok lagi sama kamu." Jawabnya, dan ia pun merebahkan dirinya kembali ke atas tempat tidur. Gemas. Ku rebahkan diriku di sebelahnya dan kami pun saling berpelukan seperti biasanya saat kami tidur. Nyaman. Ku pejamkan mataku sejenak untuk sedikit melupakan kenyataan dan menikmati pelukannya.